Sejarah Kerajaan Tarumanegara, “Kerajaan Maritim” Indonesia

Sejarah Kerajaan Tarumanegara, “Kerajaan Maritim” Indonesia

Kerajaan Tarumanegara pernah menduduki wilayah Jawa Barat, tepatnya di dekat Sungai Citarum. Berbagai bukti sejarah menyebut keberadaan Kerajaan Tarumanegara dan perannya sebagai kerajaan Hindu tertua setelah Kutai.

Sudah diperkenalkan sejak duduk di bangku sekolah, nggak ada salahnya untuk kembali mengingat sejarah Kerajaan Tarumanegara. Simak penjelasannya di bawah ini.

 

Sejarah Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan bercorak Hindu tertua kedua di Indonesia setelah Kutai. Ditinjau dari lokasinya, lokasi Kerajaan Tarumanegara terletak di dekat Sungai Citarum, Jawa Barat ini berdiri pada abad ke-4 M, atau lebih tepatnya di tahun 358 M. Meskipun berdiri di Nusantara, ternyata pendiri kerajaan tersebut bukan orang Indonesia asli, melainkan seorang pendatang asal India bernama Rajadirajaguru Jayasingawarman. Jayasingawarman menguasai Kerajaan Tarumanegara sejak 358 M dan lengser pada 382 M usai memutuskan untuk menjadi pertapa. Kekuasaannya lantas diberikan kepada putranya, Raja Dharmayawarman.

Tarumanegara dipimpin oleh 12 raja sejak kerajaan tersebut didirikan. Dari 12 raja, hanya dua di antaranya yang diketahui merupakan keturunan langsung dari raja sebelumnya. Mereka adalah Raja Dharmayawarman, putra dari Raja Jayasingawarman, dan Raja Candrawarman, putra dari Raja Indrawarman. Raja Purnawarman menjadi nama raja yang paling terkenal dari Kerjaan Tarumanegara.


Kehidupan ekonomi dan sosial

Kerajaan Tarumanegara berada di dekat perairan, hal ini membuat Kerajaan Tarumanegara mendapat predikat “kerajaan maritim”. Berkat lokasi tersebut, Tarumanegara terbilang maju dalam bidang pelayaran dan perdagangan namun prioritas kehidupan ekonomi di kerajaan tersebut adalah pertanian dan peternakan.

Terdapat dua golongan masyarakat dalam kehidupan sosial di Kerajaan Tarumanegara. Golongan pertama adalah golongan agama Hindu yang berisi para raja atau anggota kerajaan. Adapun golongan kedua ialah masyarakat biasa yang masih mempercayai agama nenek moyang atau agama kebudayaan.


Masa kejayaan Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara mencapai puncak kejayaannya saat dipimpin oleh raja ketiga, Raja Purnawarman yang terkenal sebagai sosok raja yang berwibawa dan cerdas. Pada masa kepemimpinannya, kondisi ekonomi Kerajaan Tarumanegara cukup maju dengan pesat. Letaknya yang strategis serta kepemimpinan Raja Purnawarman membuat Kerajaan Tarumanegara semakin unggul dalam sektor perdagangan.

Raja Purnawarman juga berhasil mengatasi persoalan banjir di wilayah kekuasaannya, dengan menggali Kali Candrabaga yang menjadi asal mula Sungai Citarum untuk mengalirkan air berlebih itu ke laut.


Akhir Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara mulai merasa adanya kemunduran saat Raja Linggawarman berkuasa. Setelah dirinya wafat, kondisi kerajaan semakin parah. Tahta kerajaan yang diserahkan kepada menantunya, Tarusbawa, menandai berakhirnya masa kekuasaan Kerajaan Tarumanegara karena Tarusbawa memiliki ambisi untuk mendirikan kerajaannya sendiri yang kemudian dikenal sebagai Kerajaan Sunda.