Menggali Akar Sejarah Rohingya: Perjalanan Panjang dan Tantangan Berat

Menggali Akar Sejarah Rohingya: Perjalanan Panjang dan Tantangan Berat

Sejarah Rohingya mencerminkan perjalanan panjang masyarakat Muslim minoritas yang mendiami wilayah Rakhine di Myanmar. Rohingya, kelompok etnis yang sebagian besar beragama Islam, telah menghadapi tantangan berat dan konflik berlarut-larut sepanjang sejarah mereka.

  1. Asal Usul dan Identitas Rohingya

Rohingya adalah kelompok etnis yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar. Mereka memiliki identitas dan bahasa sendiri, yang secara linguistik mirip dengan bahasa Chittagonian yang digunakan di wilayah Bangladesh.

  1. Era Kolonial dan Masa Perantauan

Selama era kolonial, khususnya pada masa kekuasaan Inggris, banyak orang Rohingya yang berpindah antara wilayah Rakhine dan wilayah yang sekarang menjadi Bangladesh. Pemisahan wilayah-wilayah ini setelah kemerdekaan Myanmar pada tahun 1948 menyulitkan status kewarganegaraan Rohingya.

  1. Kehilangan Kewarganegaraan dan Diskriminasi

Pada tahun 1982, pemerintah Myanmar mengeluarkan Undang-Undang Kewarganegaraan yang secara efektif meniadakan kewarganegaraan bagi Rohingya. Mereka dianggap sebagai pendatang ilegal, meskipun sebagian besar telah tinggal di wilayah tersebut selama beberapa generasi. Diskriminasi dan pembatasan hak-hak dasar menjadi ciri khas hidup Rohingya.

  1. Konflik dan Pengungsian Massal

Sejak awal abad ke-21, konflik antara komunitas Rohingya dan pemerintah Myanmar semakin meningkat. Pada tahun 2017, serangan militer besar-besaran terhadap Rohingya menyebabkan gelombang pengungsian massal ke Bangladesh. Puluhan ribu orang melarikan diri dari kekerasan, menyisakan kamp-kamp pengungsi yang penuh dengan penderitaan.

  1. Tantangan Internasional dan Bantuan Kemanusiaan

Sejarah Rohingya mencatat bahwa tragedi ini telah menarik perhatian dunia internasional. Banyak negara dan organisasi kemanusiaan berupaya memberikan bantuan kepada para pengungsi Rohingya di kamp-kamp. Namun, solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah ini masih menjadi perdebatan dan tuntutan.

  1. Harapan untuk Masa Depan

Meskipun sejarah Rohingya dipenuhi dengan tantangan, harapan untuk masa depan tetap hadir. Upaya diplomasi internasional terus berlanjut untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan. Perhatian global terhadap nasib Rohingya menunjukkan bahwa masalah ini tidak hanya menjadi urusan internal Myanmar, tetapi juga perhatian bersama dunia.


Sejarah Rohingya adalah kisah penuh penderitaan, tetapi juga keberanian dan ketahanan. Semoga upaya internasional dan kesadaran global dapat membantu merestorasi hak-hak dasar dan memberikan kedamaian bagi masyarakat Rohingya yang telah lama menderita.